Madu merupakan bahan alami yang dihasilkan oleh lebah. Lebah mengambil nectar dari tanaman berbunga, kemudian memprosesnya, dan menyimpannya pada sarang lebah hingga terbentuklah madu. Madu memiliki banyak manfaat untuk tubuh, sehingga banyak masyarakat menggunakan madu untuk dikonsumsi rutin setiap hari. Manfaat dari madu akan didapatkan apabila mengkonsumsi madu yang asli. Namun sekarang banyak terdapat madu palsu yang terbuat dari bahan lain seperti sirup jagung, glukosa, tepung dan bahan lainnya. Tentu saja, madu palsu ini tidak memberikan manfaat seperti halnya madu asli. Pengetahuan tentang ciri madu asli sangat diperlukan untuk membedakan madu asli dan madu palsu yang akan dikonsumsi. Ciri dan karakteristik dari madu asli akan membantu Anda dalam penyimpanan madu untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Madu yang disimpan dengan cara yang salah akan menyebabkan penurunan rasa, warna, dan kualitas madu.
Madu dapat bertahan 10 hingga 100 tahun setelah pengekstrasian. Madu memiliki daya simpan yang panjang karena konsentrasi gula yang tinggi. Namun, penyimpanan madu perlu dilakukan untuk mempertahankan kualitas dari madu. Penyimpanan madu asli sangatlah mudah. Madu cukup disimpan pada lokasi yang kering dan jauh dari cahaya matahari dan pada wadah yang tertutup rapat. Penyimpanan pada lemari pendingin tidak perlu dilakukan karena madu akan lebih mudah digunakan apabila tidak dalam keadaan dingin. Suhu ideal yang dibutuhkan adalah 50oF hingga 70oF. Jangan pernah menyimpan madu di sekitar kompor atau oven. Perubahan suhu yang terlalu drastis akan menyebabkan perubahan warna dan rasa madu.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kerusakan madu yaitu dengan menyimpan madu pada botol kaca atau plastik. Usahakan tidak terlalu sering membuka botol madu, maka madu akan tetap segar hingga 2 tahun kedepan tanpa adanya perubahan tekstur dan rasa. Jangan menyimpan madu pada wadah yang tidak dikhususkan untuk makanan atau wadah yang terbuat dari logam karena akan menimbulkan reaksi oksidasi pada madu. Wadah tersebut dapat melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam madu yang dapat menyebabkan penyakit.
Madu yang telah lama disimpan akan mengeras dan membentuk kristal (kristalisasi). Madu asli yang banyak mengandung serbuk sari akan mengkristal dengan cepat, terutama pada suhu yang rendah. Proses ini sangat alami dan dapat terjadi dimana saja sejak 3 hingga 6 bulan setelah pembukaan wadah penyimpanan madu. Pengkristalan tidak akan terjadi apabila madu tersebut adalah palsu. Kristalisasi tidak merugikan, namun menjadi ciri bahwa madu mengalami penurunan kualitas. Apabila madu mengalami kristalisasi, madu dapat dikembalikan menjadi larutan dengan cara menghangatkan botol madu pada air panas. Pemanasan yang terlalu lama pada proses ini akan menyebabkan perubahan rasa dan warna sebagai hasil karamelisasi gula.