Berita Politik Internasional Tentang Sri Lanka

0
1871
Berita Poilitik Internasional
Berita Poilitik Internasional

Berbagai kejadian yang ada dan berkembang saat ini tentang Berita politik internasional hari ini mengenai Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, kembali menjadi sorotan media. Kali ini karena Sirisena secara mendadak menarik pulang enam diplomat Sri Lanka dari Austria hanya karena mereka tidak menjawab panggilan teleponnya. Penarikan Duta Besar Sri Lanka untuk Austria, Priyanee Wijesekere, bersama lima staf diplomatiknya itu diumumkan secara mendadak pekan lalu. Hal itu dilakukan setelah panggilan telepon dari kantor Sirisena ke para diplomat itu tidak mendapat jawaban selama berjam-jam. Keputusan Sirisena itu menuai banyak kritikan dari publik.

Berita Poilitik Internasional
Berita Poilitik Internasional

Namun dalam pernyataan terbaru, Sirisena berpegang teguh pada keputusannya itu. Sirisena malah menyatakan langkah serupa bisa terjadi pada misi diplomatik di luar negeri lainnya jika mereka tidak berbenah. Hal ini menjadi berita politik internasional yang sedang hangat.

“Saya diserang secara ganas di media sosial karena menarik seluruh staf kedutaan. Iya, saya melakukan itu untuk mengirimkan pesan kuat bagi kedutaan-kedutaan lainnya,” tegas Sirisena dalam pertemuan publik di Kolombo seperti dilansir AFP, Selasa (18/9/2018).

Dinyatakan Sirisena dalam berita matamatapolitik.com bahwa keputusannya menarik pulang Dubes Wijesekera dan lima stafnya akan menjadi contoh agar insiden serupa tak terulang. Tidak disebutkan lebih lanjut oleh Sirisena soal mengapa dirinya sangat perlu menghubungi Kedutaan Besar Sri Lanka di Austria pada saat itu. Tidak diketahui juga mengapa Sirisena tidak mengupayakan cara-cara lain untuk mengontak Dubes dan staf diplomatik itu.

Berita yang ditangkap matamatapolitik.com bahwa Kedutaan Besar Sri Lanka di Austria merangkap sebagai misi diplomatik untuk Badan Perserikatan Bangsa-bangsa di Wina, juga di Bosnia dan Herzegovina, Republik Ceko, Serbia, Slovakia dan Slovenia. Insiden kontroversial semacam ini merupakan yang kedua menimpa Sirisena beberapa waktu terakhir. Pekan lalu, Sirisena diberitakan naik pitam saat disuguhi kacang mete ketika terbang dengan SriLankan Airlines dari Nepal ke ibu kota Kolombo, Sri Lanka.

Saat itu, Sirisena menyebut kacang mete yang disajikan tidak layak dimakan, bahkan untuk binatang sekalipun. Dampak dari kemarahan Sirisena itu, pihak SriLankan Airlines yang merupakan maskapai nasional Sri Lanka itu menarik seluruh stok kacang mete dan mengganti penyuplai kacang mete yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab.

Apa yang dikeluhkan presiden itu langsung ditanggapi pihak maskapai penerbangan yang akan mengganti stok kacang mete yang disajikan untuk penerbangan di kelas bisnis, serta mengganti pemasoknya yang disebut dari Dubai.