Ciri Seni Arsitektur Dekoratif Abad Ke-20 Hingga Akhir Abad Ke-30

0
2441
Ciri Seni Arsitektur Dekoratif Abad Ke-20 Hingga Akhir Abad Ke-30
Ciri Seni Arsitektur Dekoratif Abad Ke-20 Hingga Akhir Abad Ke-30

Dalam dunia arsitektur, tidak hanya dikenal mengani cara membangun suatu bangunan namun juga seni bangunan tersebut. Salah satu seni arsitektur yang melambangkan modernisasi dan dianggap sebagai salah satu seni bangunan dekoratif yang anggun dan fungsional adalah art deco. Seni ini mulai popular pada tahun 1920 hingga pada akhir 1939. Seni arsitektur yang dipengaruhi oleh beberapa gaya seni seperti kubisme dan fauvisme ini, tidak hanya digunakan pada bangunan namun juga untuk mendesign mobil, kapal laut, pesawat terbang, film.

Beberapa designer yang menggunakan konsep modernisme ke seni bangunan dekoratif tersebut diantaranya adalah Jeff Hoffman, Adolf Loos, Frank Lioyd bahkan di Perancis, terdapat sekolah seni dekoratif dengan dasar seni bangunan dekoratif tersebut yang berdiri sejak 1911 dengan nama The Martine. Pada pengaplikasiannya, seni ini lebih menggunakan bahan logam seperti alumunium, pernis, stainless steel dan beberapa bahan lainnya seperti kayu hias atau inlaid wood, kulit zebra dan kulit hiu. Motif yang digunakan juga beragam seperti bentuk tingkat, pola chevron, pancaran matahari, sapuan kurva.

Motif zigzag atau pola cevron dan pancaran matahari diadaptasi dari bentuk seni arsitektur tradisional milik suku Maya yang terdapat di Amerika Selatan. Sedangkan penggunaan stainless steel yang diterapkan pada gedung atau bangunan seperti di Gedung Crysler yang ada di Amerika Serikat ini, menunjukkan karakter yang kuat dan tegas serta sebagai simbol kemajuan terhadap kemajuan dari peradaban bangsa Amerika Serikat ketika masa perang.

Sedangkan untuk otomotif, pengaplikasian art deco menggunakan garis mendatar yang aerodinamis dengan mempergunakan bahan modern, glossy dengan permukaan yang halus memberikan kesan klasik namun modern atau kultur modern the age of jaz. Sedangkan pada fashion, dapat dilihat dari motif pada pakaian, sepatu, perhiasan, warna cat kuku yang memberikan kesan vintage. Seni bangunan dekoratif yang mampu diaplikasikan dalam berbagai macam bidang ini, mampu menghasilkan broadway dan budaya modern jazz ketika sampai di Amerika Serikat sehingga New York dijadikan sebagai ibu kota dari seni arsitektur dekoratif tersebut.