Karakter Madu Asli Yang Sebenarnya

0
62456
Karakter Madu Asli Yang Sebenarnya
Karakter Madu Asli Yang Sebenarnya

Madu telah lama digunakan untuk konsumsi manusia serta digunakan untuk memaniskan makanan dan minuman. Karena rasanya yang manis, terkadang disamakan dengan gula pasir, namun terdapat perbedaan komposisi antara gula dan madu. Madu memiliki rasa yang berbeda karena adanya komposisi tertentu. Perbedaan rasa ini tergantung dari sumber nektar yang digunakan lebah untuk membuat madu. Madu dengan Vitabumin juga memiliki perbedaan rasa namun masih tetap manis.

Madu yang dikonsumsi manusia secara umum didapatkan secara liar atau melalui peternakan lebah. Lebah mengambil nektar dari tanaman berbunga dan menyimpannya sebagai sumber makanan pokok untuk koloninya. Nektar akan diubah lebah menjadi madu. Madu merupakan bahan alami yang memiliki banyak jenis. Kandungan dari madu tergantung dari jenis tanaman yang digunakan untuk memproduksi madu. Proses ini sangat berperan untuk menentukan komposisi karbohidrat dan karakteristik dari masing-masing jenis madu.

Jenis dan sumber nektar mempengaruhi nutrisi yang terkandung madu, misalnya boron, cobalt, mangan, chromium, dan selenium dalam jumlah yang rendah. Madu mengandung kolin dan acetylcholine dalam jumlah tertentu. Kolin sangat penting untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan perbaikan membran sel, sedangkan acetylcholine berfungsi dalam transmisi syaraf. Madu mengandung anti-bakter, anti-fungi, dan anti-virus yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba merugikan. Selain itu, madu juga mengandung anti-oksidan yang mampu menyembuhkan penyakit kanker, peradangan, masalah pada mulut, dan masalah pada pencernaan.

Madu memiliki kandungan utama berupa gula dan madu merupakan campuran dari fruktosa monosakarida (38,5%) dan glukosa (31%). Sedangkan sukrosa merupakan disakarida dari fruktosa dan glukosa, dan sukrosa banyak ditemukan pada gula pasir (hanya sekitar 1%). Jumlah disakarida, termasuk maltose, isomaltose, dan maltulose sekitar 7% dari komposisi madu yang sebagian besar adalah air. Adanya disakarida berperan penting dalam kemampuan madu untuk mengatur kelembaban dan perpanjangan masa simpan. Perbandingan kadar fruktosa dengan glukosa dan glukosa dengan air sangat penting untuk memperkirakan kemungkinan kristalisasi madu, dan perbandingan glukosa dengan air akan mempercepat kristalisasi madu.

Adanya keragaman komposisi pada madu akan memberikan keragaman pula pada karakteristik fisik madu. Madu yang memiliki tingkat kekentalan tinggi (madu ini mengandung lebih banyak gula dan mampu mengurangi kadar air pada suhu normal) dan disimpan pada suhu ruang akan memperkeras larutan madu karena glukosa dapat membentuk endapan yang keras (mengkristal). Madu yang mengkristal dapat meleleh pada suhu antara 40oC hingga 50oC tergantung komposisinya.

Madu bersifat higroskopik, dimana madu mampu menyerap air di udara sekitar. Kadar penyerapan air tergantung dari kelembaban relative dan suhu sekitar. Kandungan air tergantung tingkat refraktif dan hal ini dapat digunakan untuk menguji kadar air pada madu. Madu dapat 1-1,5 kali lebih manis dari pada gula pasir (berdasarkan berat kering). Fruktosa memberikan rasa yang manis yang kuat daripada glukosa, sukrosa, atau disakarida lainnya. Semakin tinggi tingkat sukrosa pada madu maka akan memberikan rasa yang lebih manis.